Beranda PROFIL Ganjar Pranowo: Profil dan Perjalanan Karirnya

Ganjar Pranowo: Profil dan Perjalanan Karirnya

19

Ganjar Pranowo adalah Gubernur Jawa Tengah yang telah menarik perhatian banyak orang karena dikenal sebagai tokoh negeri yang aktif di media sosial. Ganjar Pranowo tidak hanya aktif di instagram (ganjar_pranowo) tapi juga di twitter (@ganjarpranowo) dan di facebook. Ganjar Pranowo adalah salah satu Pejabat yang memanfaatkan media sosial sebagai media untuk berkomunikasi secara langsung ke masyarakat.

Kekinian dan dekat dengan masyarakat. Ganjar Pranowo kembali dipercaya lagi untuk menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sebanyak 2 periode yaitu periode pertama pada tahun 2013-2018 dan kembali lagi pada periode kedua yaitu 2019-2023.

Memiliki kemampuan kepemimpinan yang tegas namun memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, Ganjar berhasil memberikan banyak perubahan positif ke Jawa Tengah membuat Ganjar Pranowo mengantongi banyak prestasi mengagumkan sebagai seorang Gubernur tentu saja membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai sosok inspiratif, terutama untuk kamu yang ingin terjun ke dunia politik atau pemerintahan.

Sempat menjadi pengacara dan konsultan, Ganjar Pranowo terjun ke dunia politik bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia pun terpilih sebagai anggota DPR dari PDI Perjuangan dan berlanjut jadi Gubernur Jawa Tengah 2 periode. Ia termasuk salah satu gubernur yang merakyat.

Selain itu, Ganjar juga menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dua periode, yaitu 2014–2019 dan 2019-2024 sekaligus Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id).

Kiprahnya menjadi gubernur mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya sebagai Kepala Daerah Inovatif 2014 untuk kategori layanan publik pada tahun 2014 dan anugerah Tokoh Media Radio dari Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Tengah.

Kariernya beragam. Ganjar memiliki kantor hukum sendiri dan juga sebagai konsultan SDM di PT Prastawana Karya Samitra. Sementara karier politiknya, dia bergabung dengan PDI Perjuangan. Dia terpilih menjadi anggota DPR 2009-2014. Di gedung Senayan, dia aktif di Komisi II yang membidangi persoalan hukum. Dia juga termasuk salah satu panitia hak angket kasus Bank Century.

Pria kelahiran Karang Anyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 ini adalah anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Parmuji Pramudi Wiryo dan Sri Suparmi.

Ayahnya adalah seorang polisi yang sangat disiplin sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang selalu menanamkan norma-norma kehidupan kepada anak-anaknya. Ganjar mengikuti sikap disiplin ayahnya dan berbudi luhur yang diajarkan ibunya. Mereka hidup dalam lingkungan yang bisa dibilang cukup sederhana.

Ayah Ganjar Pranowo merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan dalam Operasi Penumpasan Gewrakan PRRI di Sumatra Tengah (Sumatra Barat, Riau, dan Jambi sekarang). Pemberian nama “Pri” kepada tiga saudara Ganjar lantaran sang ayah tiga kali turun ke medan operasi penumpasan PRRI.

Ganjar menghabiskan masa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Jawa Tengah, yaitu di SD dan SMP Kutoarjo. Setelah lulus SMP, Ganjar melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA BOPKRI, Yogyakarta. Lulus SMA, Ganjar melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Ganjar Pranowo juga memiliki kisah penggantian nama yang lazim terjadi pada tradisi anak-anak di tanah Jawa-Mataram zaman dahulu. Nama asli dari Ganjar Pranowo adalah Ganjar Sungkowo yang berarti “Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan (Sungkowo)”. Namun, ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo karena ketakutan orang tuanya jika sang anak kelak “selalu berkubang kesialan dan kesusahan” bila memakai nama Sungkowo.

Ganjar kecil sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan saat SD. Dia selalu terpilih menjadi ketua kelas. Memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya. Selanjutnya, ia bersekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di SMA, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan (Dewan Ambalan).

Menjelang kelulusan SMA pada akhir dekade 1980-an, sang ayah pensiun dari kedinasannya di Polri. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibu Ganjar membuka warung kelontong, sementara ia sempat berjualan bensin di pinggir jalan.

Tamat SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada. Di kampus, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta kegiatan pecinta alam di mana ia pernah melatih untuk SMA Negeri 8 Yogyakarta. Selama kuliah di UGM, Ganjar mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan.

Ganjar juga meraih gelar S2 (master) di jurusan Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. ***

Tinggalkan Balasan