Beranda Nasional Kemenag Jabar dan DPR RI Jalin Kemitraan Perkuat Moderasi Beragama

Kemenag Jabar dan DPR RI Jalin Kemitraan Perkuat Moderasi Beragama

9

KOTA BOGOR (pelitaindo.news) – Moderasi beragama yang kuat tidak bisa dibangun secara individu tetapi Kementerian Agama Jawa Barat terus melakukan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak dan salah satunya dengan Komisi VIII DPR RI. Hal inilah yang menjadi dasar diselenggarakannya Kegiatan Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama Angkatan I Tahun 2022, Hari Sabtu (29/10), di Hotel Arch, Bogor.

Kegiatan jalinan kerja sama antara Kementerian Agama Jawa Barat dengan Komisi VIII DPRI RI, dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat, H. Ajam Mustajam, yang didampingi oleh Kepala Kankemenag Kota Bogor, Dede Supriatna.

“Moderasi beragama merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama yang wajib dilaksanakan oleh Kementerian Agama. Namun, perwujudannya diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak terutama dukungan dari masyarakat,” ujar Ajam.

Ajam juga menyitir ungkapan dari Menteri Agama RI bahwa agama harus dijadikan inspirasi bukan aspirasi. “Beragama berarti kita siap untuk membangun jiwa kemanusiaan yang mumpuni untuk menerima segala bentuk perbedaan yang ada,” terangnya.

Jawa Barat menurut Ajam merupakan provinsi yang sangat besar baik dari wilayah dan jumlah penduduknya. “Cerminan Indonesia kecil ada pada Jawa Barat, maka sudah menjadi tugas kita bersama untuk selalu menjaga keamanan dan kenyamanan dalam bermasyarakat,” ujarnya.

Ia bersyukur bahwa di Jawa Barat setiap permasalahan atau gesekan di tengah masyarakat yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama dapat teratasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

Bahkan saat ini, lanjutnya, KUA tidak hanya memberikan pelayanan pernikahan untuk umat Muslim saja, dengan adanya revitalisasi KUA maka fasilitas yang ada seperti aula dapat digunakan oleh umat agama lain selain Muslim.

“Revitalisasi KUA hadir di tengah masyarakat sebagai perwujudan Kementerian Agama yang harus melayani semua kebutuhan umat beragama,” kata Ajam.

Moderasi beragama, menurut Ajam harus dipersiapkan dari sekarang sebagai investasi jangka panjang kondisi keamanan dan ketentraman Negara Indonesia. “Maka dari itu, saat ini generasi emas untuk kita semua dalam memberikan pendidikan dan pembinaan mengenai moderasi beragama kepada masyarakat,” terangnya.

Selain kehidupan bermasyarakat, yang harus diwaspadai saat ini juga yaitu peggunakan media sosial yang tidak bijak sehingga menjadi sumber informasi yang salah bagi masyarakat.

“Sering kali kita dapati permasalahan kerukunan umat beragama berawal dari pengguna media sosial yang melakukan tindakan provokatif sehingga memicu keresahan di tengah masyarakat,” jelasnya.

Dihadapan peserta, Ajam mengajak untuk saling mengingatkan dan bijak dalam menggunakan media sosial dengan membuat konten-konten moderasi beragama yang menyejukkan.

Hadir pada kegiatan tersebut dan menjadi salah satu narasumber yaitu Diah Pitaloka, Wakil Komisi VIII DPR RI. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama merupakan cara pandang yang luas dari  seseorang atau masyarakat mengenai perbedaan agama yang ada di tengah-tengah masyarakat.

“Moderasi beragama bukan hanya dibangun tetapi yang lebih penting adalah mempertahankannya sehingga dibutuhkan kesiapan untuk mencegah terjadinya konflik beragama di tengah masyarakat,” ujar perempuan asal Bogor ini.

Selain itu, lanjutnya,  dibutuhkan Penguatan Moderasi Beragama ke masyarakat yang melibatkan sejumlah tokoh, baik tokoh agama, tokoh masyarakat maupun pemuda yang nantinya diharapkan mampu meredam konflik yang bermuatan Sara.

Ia berharap setiap kegiatan moderasi beragama yang melibatkan masyarakat beserta tokoh agama dan masyarakat mampu meningkatkan pemahaman dan pengertian mengenai moderasi beragama.

“Sehingga masyarakat memiliki kesakasdaran untuk menjaga kerukunan umat beragama dengan menerima perbedaannya dan hidup berdampingan dengan damai dan tenteram,” pungkasnya. (Kontributor: Novam Scorpiantrien)

Tinggalkan Balasan