Beranda News Viral Mahasiswa UIN Bukittinggi Usir Gubernur Sumbar Saat PBAK, Pihak Rektorat Minta...

Viral Mahasiswa UIN Bukittinggi Usir Gubernur Sumbar Saat PBAK, Pihak Rektorat Minta Maaf

6
Viral Mahasiswa UIN Bukittinggi Usir Gubernur Sumbar Saat PBAK, Pihak Rektorat Minta Maaf--Doc. Antar Foto/Sumber

Varianews.id-BUKITTINGGI – Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, serta kepada masyarakat Sumbar setelah insiden di mana gubernur diusir oleh  mahasiswa ketika acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Bukittinggi, Arman Husni, menyatakan bahwa pihak universitas menyadari bahwa peristiwa tersebut telah merusak citra baik Mahyeldi sebagai gubernur.

“Kami, sebagai unsur pimpinan dan seluruh Civitas Akademika UIN Bukittinggi, dengan tulus menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas insiden yang terjadi, yang benar-benar tak diharapkan,” kata Arman dalam pernyataan tertulis pada Kamis (24/8).

“Permohonan maaf ini juga kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat. Sebenarnya, kejadian semacam ini seharusnya tidak terjadi, terutama dalam lingkungan kampus,” tambahnya.

Arman menjelaskan bahwa unsur pimpinan UIN Bukittinggi serta pihak terkait telah mengambil tindakan sesuai dengan peraturan terhadap mahasiswa yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Dia juga mengklarifikasi insiden tersebut berdasarkan versinya. Arman menolak klaim bahwa gubernur telah diusir.

“Sebagaimana telah diberitakan oleh berbagai media, klaim tentang pengusiran itu tidak benar sama sekali,” ujarnya.

Arman menjelaskan bahwa kedatangan gubernur telah dilakukan atas undangan resmi dari Rektor UIN Bukittinggi. Dia menyatakan bahwa kedatangan gubernur juga diterima dengan antusias dan kebahagiaan.

“Ini terlihat dari tepukan dan sambutan meriah dari mahasiswa, lengkap dengan berbagai atribut, diiringi oleh musik, saat gubernur memasuki kursi yang telah disediakan oleh panitia bersama unsur pimpinan UIN Bukittinggi,” jelasnya.

Namun, menurut Arman, tiba-tiba beberapa mahasiswa menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan aspirasi. Mereka mengklaim mewakili Dewan Mahasiswa (Dema).

“Pengumuman aspirasi ini dilakukan melalui mikrofon yang mereka ambil dari meja pembawa acara,” kata Arman.

“Aspirasi yang dilontarkan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tema dan materi yang diusung dalam PBAK,” imbuhnya.

Arman menyatakan bahwa mahasiswa yang menyampaikan aspirasi tersebut telah diambil langkah-langkah penanganan oleh panitia dan petugas keamanan, yang juga bertepatan dengan waktu salat Ashar.

Sementara itu, pimpinan dan rombongan gubernur pergi untuk melaksanakan salat ashar di Masjid Ulul Albab Kampus UIN Bukittinggi.

Sebelumnya, Mahasiswa dari UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi telah mengusir Gubernur Sumbar, Mahyeldi, saat hendak memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru pada Selasa (22/8). Video insiden tersebut telah menjadi viral di media sosial.

Presiden Mahasiswa UIN Bukittinggi, Ahmad Zaki, menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk solidaritas mahasiswa terhadap warga yang menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) di Air Bangis.

Aksi damai menolak PSN dilakukan oleh ribuan warga Air Bangis pada Senin (31/7) di Kantor Gubernur Sumbar. Demo ini berlangsung selama enam hari dan berakhir dengan pemulangan paksa warga serta penahanan 17 orang oleh polisi.

Tinggalkan Balasan